GAMBARAN PENOLAKAN CALON PENDONOR DARAH DI UTD PMI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2024

Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang untuk disimpan di bank darah, yang nantinya digunakan untuk transfusi darah. Salah satu upaya dalam pelayanan darah adalah mempertimbangkan persyaratan calon pendonor darah melalui seleksi donor untuk menentukan apakah calon pendonor darah bisa mendonorkan darah atau mengalami penolakan. Berbagai factor menjadi penyebab kurangnya stok darah, salah satunya adalah penolakan calon pendonor darah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Gambaran penolakan calon pendonor darah di UTD PMI Kabupaten Bantul.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik total sampling dari 4.816 calon pendonor darah yang mengalami penolakan di UTD PMI Kabupaten Bantul bulan Januari sampai Desember 2024. Data dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel dan diagram.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah calon pendonor darah yang mengalami penolakan di UTD PMI Kabupaten Bantul tahun 2024 yaitu sebanyak 4.816 (29,63%) dari 16.255 calon pendonor. Penolakan calon pendonor berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 2.476 (51,41%) sedangkan pada perempuan 2.340 (48,59%). Penolakan calon pendonor darah berdasarkan usia sebanyak 30 (0,62%), berat badan sebanyak 137 (2,84%), tekanan darah sebanyak 1.458 (30,27%), kadar hemoglobin 1.493 (31%), minum obat sebanyak 374 (7,77%), wanita menstruasi, hamil dan menyusui sebanyak 154 (3,20%) dan faktor lain sebanyak 1.170 (24,29%). Penolakan calon pendonor darah di UTD PMI Kabupaten Bantul tahun 2024 paling banyak dikarenakan kadar hemoglobin yaitu (31%).