PENGARUH KADAR HEMOGLOBIN METODE CUPRI SULFAT (CuSO4) BJ 1,062 DAN HEMOGLOBINOMETER PADA MAHASISWA POLTEKKES BHAKTI SETYA INDONESIA YOGYAKARTA

Pelayanan transfusi darah sebagai salah satu upaya kesehatan. Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela. Pemeriksaan kadar hemoglobin merupakan salah satu syarat minimal yang harus dipenuhi calon pendonor untuk menjadi pendonor darah yang layak untuk tujuan melindungi kesehatan donor dari anemia dan memastikan kualitas komponen darah yang baik, yang berdampak pada kesehatan penerima. Hemoglobin merupakan protein utama tubuh manusia yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen ke jaringan dan media transport karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui pengaruh hasil pemeriksaan kadar hemoglobin metode Cupri sulfat (CuSO4) BJ 1,062 dan Hemoglobinometer.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Pre-experimental dengan rancangan Survey. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta sebanyak 16 orang yang diambil secara Sampling Jenuh dan pemeriksaan menggunakan metode Cupri sulfat (CuSO4) BJ 1,062 dan Hemoglobinometer. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis Statistik Deskriptif Univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode Cupri sulfat (CuSO4) BJ 1,062 dan Hemoglobinometer didapatkan bahwa 9 dari 16 responden (56,25%) menunjukkan hasil mengapung yang berarti memiliki kadar hemoglobin sesuai (<17 gr/dL) dengan rata-rata kadar hemoglobin 16,5 gr/dL. Sementara 7 dari 16 responden (43,75%) menunjukkan hasil tenggelam yang berarti hasil tidak sesuai (>17gr/dL) dengan rata-rata kadar hemoglobin 12,7 gr/dL.