GAMBARAN PENOLAKAN DONOR DARAH PADA PROSES SELEKSI DONOR DARAH DI UDD PMI KOTA MADIUN

Tingginya angka kegagalan donor darah merupakan salah satu penyebab utama belum terpenuhinya kebutuhan darah. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di UDD PMI Kota Madiun pada bulan Januari hingga bulan Desember tahun 2023, terdapat sejumlah 16.843 orang calon donor yang ingin mendonorkan darahnya untuk membantu sesama yang membutuhkan darah, tetapi sebanyak 3,44% yang gagal dalam proses seleksi awal dan penolakan paling besar dikarenakan kadar Hemoglobin tinggi (< 17 g/dl). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penolakan donor darah sementara di UDD PMI Kota Madiun.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, pengumpulan data secara restropektif, data diambil dari rekapan seluruh calon pendonor darah yang ditolak sementara di UDD PMI Kota Madiun bulan Januari sampai Desember 2024 yang terdokumentasi di Sistem Informasi Manajemen Donor Darah (SIMDODAR), sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling, data dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14.003 calon pendonor, yang lolos seleksi sebanyak 10.734 (76,65) pendonor dan calon pendonor yang ditolak sementara sebanyak 3.269 (23,34). Alasan penolakan yang paling dominan adalah karena penolakan lain – lain (bekam, tato, akupuntur, fasdu, operasi) sebanyak 1.812 calon pendonor atau sekitar (12,94%) dari total penolakan. Sementara itu, tidak ditemukan penolakan pada usia < 17 tahun dan perilaku yang beresiko tinggi pendonor, sedangkan penolakan donor yang paling sedikit Adalah berat badan < 45 kg, yakni ditemukan sebanyak 3 calon pendonor (0,02%), serta riwayat bepergian ditemukan sebanyak 1 calon pendonor (0,00%).