PENGARUH PERILAKU MEROKOK TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRA HIMPUNAN MAHASISWA GORONTALO

Indonesia menempati peringkat pertama konsumsi rokok dengan total 1.322 batang per kapita per tahun Hal itu menjadi sorotan publik, merokok adalah salah satu masalah kesehatan karena tingkat penggunanya masih sangat banyak di Indonesia. Rokok mengandung 4000 jenis zat berbahaya. Remaja putra berusia minimal 17 tahun dapat dikategorikan sebagai seorang calon pendonor darah. Hubungan remaja perokok sebagai calon pendonor, harus memenuhi berbagai persyaratan untuk mendonorkan darahnya antara lain kadar hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku Perilaku Merokok terhadap kadar hemoglobin pada remaja putra himpunan mahasiswa Gorontalo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan survey analitik, menggunakan metode Cross-sectional. Sampel berjumlah 36 responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan Hb meter digital. Analisis data menggunakan person chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 responden (66,7%) menjadi perokok tinggi dan 12 responden (33,3%) perokok sedang. Kadar hemoglobin normal dimiliki oleh 17 responden (47,2%) dan tidak normal 19 responden (52,8%). Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dengan memperoleh hasil p=0,018 < 0,05.