PENGARUH WAKTU RENDAM SABUN CUCI FORMALIN DARI EKSTRAK LIMBAH KULIT BAWANG PUTIH TERHADAP KADAR FORMALIN IKAN ASIN TERI GUNDUL

Saat ini, banyak ditemui ikan asin teri gundul yang mengandung bahan pengawet berbahaya seperti formalin. Formalin dapat menyebabkan keracunan, kanker, dan bahkan kematian. Penurunan kadar formalin dapat menggunakan senyawa saponin yang salah satunya terkandung dalam kulit bawang putih. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase ikan asin teri gundul yang berformalin, pengaruh waktu perendaman, dan waktu rendam tertinggi sabun cuci ekstrak kulit bawang putih dalam menurunkan kadar formalin ikan asin teri gundul.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain Pretest dan Posttest Control Group Design. Sampel yang digunakan yaitu 25 ikan asin teri gundul yang diperoleh dari lima pasar tradisional Kota Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Sampel tersebut diuji secara kualitatif menggunakan Tes Kit Formalin. Sampel dengan warna ungu paling pekat diuji secara kuantitatif sebelum dan sesudah perlakuan perendaman selama 0, 10, 20, 30, dan 40 menit dengan menggunakan metode titrasi asidimetri.
Hasil penetapan kadar dianalisis statistik menggunakan uji Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil uji kualitatif ditemukan bahwa 25 sampel positif mengandung formalin. Kadar formalin pada sampel sebelum perlakuan sebesar 8,2884%. Variasi perlakuan dengan perendaman selama 0, 10, 20, 30, dan 40 menit menunjukkan persentase penurunan kadar formalin sebesar 72,0236%; 75,7167%; 77,5385%; 77,5493%; dan 78,2913%. Waktu perendaman tertinggi dalam menurunkan kadar formalin ikan asin teri gundul adalah menit ke 40 dengan penurunan sebesar 78,2913%. Hal tersebut disebabkan karena sabun cuci ekstrak kulit bawang putih mengandung senyawa saponin. Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh waktu rendam sabun cuci ekstrak limbah kulit bawang putih terhadap penurunan kadar formalin ikan asin teri gundul dengan nilai Sig. <0,05.