PERBANDINGAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH PENGAMBILAN DARAH PADA PENDONOR DI PMI KOTA YOGYAKARTA

Tekanan darah merupakan salah satu tanda vital yang menjadi kriteria umum seleksi donor dan harus dinyatakan lulus. Tekanan rendah tidak dapat lulus seleksi donor karena akan menyebabkan pendonor mengalami anemia. Pendonor darah hipertensi tidak dapat mendonorkan darah, karena berisiko terjadinya penyakit jantung koroner dan penyakit stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sebelum dan sesudah pengambilan darah di UDD PMI Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan observasi terstruktur. Data yang digunakan yaitu observasi partisipatif bagian pasrtisipasi moderat. Sampel pada penelitian ini diambil dari UDD PMI Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2025. Sampel yang digunakan sebanyak 96 pendonor yang diperiksa tekanan darah sebelum dan sesudah pengambilan darah. Penelitian ini menggunakan analisis data Dependen Sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tekanan darah sistolik sebelum pengambilan darah pada rentang 130,59 mmHg dengan persentase 51,0%, rerata sistolik sesudah pengambilan darah pada rentang 125,52 mmHg dengan persentase 36,9%, dan tekanan darah diastolik sebelum pengambilan darah pada rentang 83,12 mmHg dengan persentase 44,8% sedangkan pada tekanan darah diastolik sesudah pengambilan darah dengan rentang 84,29 mmHg dengan persentase 36,5%. Hasil uji Dependen Sampel t-test pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pengambilan darah didapatkan (p-value 0,000), sedangkan pada tekanan darah diastolik dengan hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai sig (0,349). Kesimpulan dari penelitian ini Adalah terdapat perbandingan yang signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pengambilan darah, dan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pengambilan darah tidak terdapat perbandingan yang siginifikan.