Suyoto, Suyoto and Aini, Resmi and Arsita, Emilia Vivi (2025) GAMBARAN HIPOTENSI DAN HIPERTENSI PADA CALON DONOR DI UDD PMI BANGGAI KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2023. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.
Suyoto.png
View (116kB)
Abstract
Hipotensi (tekanan darah rendah) dan hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan dua kondisi yang paling sering menjadi alasan penolakan sementara calon pendonor darah karena dapat membahayakan keselamatan donor maupun penerima. UDD PMI sebagai penyedia layanan transfusi darah memiliki tanggung jawab untuk melakukan seleksi ketat guna memastikan kelayakan donor, termasuk pemeriksaan tekanan darah. Berdasarkan data awal di UDD PMI Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah tekanan darah abnormal merupakan penyebab utama penolakan donor selama tahun 2023. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian hipotensi dan hipertensi pada calon donor di UDD PMI Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2023, dengan melihat distribusinya berdasarkan jenis kelamin, usia, golongan darah, status donor (baru atau ulang), dan jenis donor (sukarela atau pengganti).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, menggunakan data sekunder dari rekapitulasi calon donor darah yang ditolak akibat tekanan darah abnormal selama periode Januari hingga Desember 2023. Sampel sebanyak 217 calon donor terdiri dari 82 kasus hipotensi dan 135 kasus hipertensi. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan persentase, dan pengolahan data dilakukan dengan bantuan aplikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 217 calon donor yang gagal, terdapat 82 kasus hipotensi (37,8%) dan 135 kasus hipertensi (62,2%). Hipotensi paling banyak terjadi pada laki-laki (53,7%), usia 31–40 tahun (34,1%), golongan darah O (36,6%), donor baru (87,8%), dan donor sukarela (59,8%). Sementara itu, hipertensi paling banyak terjadi pada laki-laki (60,0%), usia 31–40 tahun (34,1%), golongan darah O (45,2%), donor baru (69,6%), dan donor sukarela (51,1%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa mayoritas kasus kegagalan donor darah akibat tekanan darah abnormal lebih banyak dialami oleh calon donor laki-laki, usia produktif, bergolongan darah O, dan termasuk kategori donor baru serta donor sukarela. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan edukasi dalam proses seleksi donor darah.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
| Divisions: | Prodi D3 Teknologi Bank Darah |
| Depositing User: | Perpustakaan Poltekkes BSI |
| Date Deposited: | 18 Nov 2025 03:09 |
| Last Modified: | 18 Nov 2025 03:09 |
| URI: | https://repository.poltekkes-bsi.ac.id/id/eprint/430 |

