GAMBARAN SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG FARMASI PUSKESMAS MANISRENGGO KABUPATEN KLATEN PADA TAHUN 2024

Penyimpanan obat merupakan suatu kegiatan yang mengatur sediaan farmasi agar tetap aman atau tidak hilang, menghindari kerusakan, dan mutunya tetap terjamin sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Penyimpanan obat yang tidak tepat dapat mengakibatkan menurunnya kadar obat yang apabila dikonsumsi oleh pasien menjadi tidak efektif dan dapat berpotensi membahayakan dalam efek terapinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penyimpanan obat di gudang farmasi Puskesmas Manisrenggo Kabupaten Klaten pada tahun 2024, yang meliputi indikator persyaratan gudang obat, sistem penyimpanan obat, dan sistem pencatatan kartu stok.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif bersifat deskriptif observasional dengan menggunakan lembar checklist yang berpedoman dengan Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Subjek dalam penelitian ini adalah apoteker penanggung jawab yang berada di Puskesmas Manisrenggo. Objek dalam penelitian ini adalah sistem penyimpanan obat yang ada di Puskesmas Manisrenggo pada tahun 2024. Populasi dan sampel yang digunakan adalah sistem penyimpanan obat yang ada di gudang farmasi Puskesmas Manisrenggo pada tahun 2024 dengan menggunakan metode total sampling. Pengolahan data dilakukan dengan hasil checklist diskoring kemudian dihitung berdasarkan kriteria penyimpanan obat.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, sistem penyimpanan obat di Puskesmas Manisrenggo dikategorikan baik dan sebagian besar sudah sesuai dengan Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Pada indicator persyaratan gudang obat mendapatkan hasil 81,25% dengan kategori sangat baik, sistem penyimpanan obat mendapatkan hasil 80% dan dengan kategori baik, sedangkan pencatatan kartu stok mendapatkan hasil 100% dengan kategori sangat baik.