GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT BAHAN ALAM PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2025

Triyani, Triyani and Utami, Artha Woro and Mayasari, Gita (2025) GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT BAHAN ALAM PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2025. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.

[thumbnail of Triyani.png] Image
Triyani.png

View (108kB)

Abstract

Angka kejadian hipertensi dan diabetes semakin hari semakin meningkat. Kota Yogyakarta tahun 2023 tercatat 91,8% kasus hipertensi dan 99,6% kasus diabetes di wilayah tersebut. Dalam upaya pengendalian, masyarakat kini mulai memanfaatkan obat bahan alam sebagai terapi tambahan karena dinilai aman dan murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat bahan alam pada pasien prolanis di Puskesmas Mantrijeron.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi dan diabetes yang menggunakan obat bahan alam yang terdaftar dalam program Prolanis di Puskesmas Mantrijeron. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar observasi yang telah divalidasi dan dilakukan pada penelitian sebelumnya. Pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 68% responden menggunakan obat bahan alam. Pada responden hipertensi obat bahan alam yang paling banyak digunakan adalah kunyit (23,3%), beras kencur (16,7%), jamu pahitan (13,3%), jahe (10,0%) dan serai (10,0%). Pada responden diabetes kunyit paling dominan (33,3%), mentimun (22,2%), jahe (11,1%), kayu manis (11,1%), dan serai (11,1%). Beberapa responden menggunakan obat bahan alam yang sama untuk kedua penyakit, seperti kunyit (26,7%), jahe (20,0%) jamu pahitan (13,3%), mentimun (6,7%), dan kayu manis (6,7%). Tempat memperoleh obat bahan alam yaitu melalui membuat sendiri (50%), tukang jamu (47,1%), dan apotek (2,9%). Bentuk sediaan obat bahan alam yang digunakan adalah cairan obat dalam (58,8%), rajangan (38,2%) dan kapsul (3,0%). Sumber informasi obat bahan alam berasal dari teman/kerabat (85,3%) dan media massa (14,7%). Sebanyak 29 responden (85,3%) merasakan khasiat, sebanyak 5 responden (14,7%) tidak merasakan khasiat dari penggunaan obat bahan alam. Responden yang tetap melanjut penggunaan obat bahan alam sebagai terapi tambahan sebanyak 25 responden (73,5%) dan sebanyak 9 responden (26,5%) menyatakan tidak ingin melanjutkan. Terdapat potensi interaksi sinergis antara kombinasi kunyit-amlodipin, jahe-amlodipin, jinten hitam-amlodipin, sambiloto-glimepirid dan kayu manis-metformin, serta potensi interaksi antagonis antara sambiloto dengan metformin.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Prodi D3 Farmasi
Depositing User: Perpustakaan Poltekkes BSI
Date Deposited: 11 Nov 2025 04:28
Last Modified: 11 Nov 2025 04:28
URI: https://repository.poltekkes-bsi.ac.id/id/eprint/382

-

View Item
View Item