POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI KLINIK IBNU ABBAS YOGYAKARTA PERIODE SEPTEMBER - OKTOBER 2023

Diabetes Mellitus perlu diwaspadai karena sifat penyakit yang kronik progresif, jumlah penderita semakin meningkat dan banyak dampak negatif yang ditimbulkan penderita. Menurut laporan Dinas kesehatan Kota Yogyakarta, pada Jum’at, 12 Mei 2023 bersama lintas sektor melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Tahun 2020-2024. Rencana Aksi Daerah P2 PTM yang ditanda tangani Walikota Yogyakarta pada 11 November 2020 telah masuk tahun ke-4. Pada tahun ke-empat ini optimalisasi peran lintas sektor sebagai jejaring pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular perlu ditingkatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat Antidiabetik oral dalam pengobatan DM tipe 2 untuk pasien rawat jalan di Klinik Ibnu Abbas Yogyakarta. di Klinik ibnu abbas Yogyakarta penggunaan obat antidiabetik oral termasuk paling banyak yang digunakan. Data pasien rekam medik yang masuk di klinik ibnu abbas Yogyakarta selama periode September-Oktober 2023 ada 154 orang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian retrospektif menggunakan lembar observasional data rekam medik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Data diolah dalam bentuk tabel dan disajikan dalam bentuk presentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis obat andiabetik yang banyak digunakan pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Klinik Ibnu Abbas Yogyakarta ada 2 golongan yaitu Biguanid sebanyak 57,80% dan Sulfonilurea sebanyak 28,04. Penggunaan Antidiabetik oral terbanyak tahun 2023 adalah Metformin dan Glimepiride. Penggunaan metformin meningkat dari bulan sebelumnya, karena adanya kenaikan jumlah peresepan sehingga penggunaan obat tersebut juga meningkat. Data tersebut kemudian dianalisis dalam bentuk presentase.