GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE ATC/DDD DI ICU RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PADA TAHUN 2024

Penggunaan antibiotik yang tidak rasional di ruang Intensive Care Unit (ICU) menyebabkan resistensi antimikroba. WHO merekomendasikan metode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC)/Defined Daily Dose (DDD) untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD di ICU Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2024, sebagai bagian dari evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik.
Subjek dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2024 dan menerima terapi antibiotik. Objek penelitian berupa penggunaan antibiotik pada pasien dewasa yang diperoleh dari rekam medis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di ICU selama tahun 2024 yaitu sebanyak 340 pasien. Sampel penelitian adalah pasien dewasa yang mendapatkan terapi antibiotik, dengan total 336 pasien setelah 4 pasien dikeluarkan dari sampel karena termasuk dalam kategori usia remaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data dianalisis menggunakan metode ATC/DDD dari WHO dan dinyatakan dalam satuan DDD/100 patient-days.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 29 jenis antibiotik dari 12 golongan digunakan, dengan total kuantitas penggunaan sebesar 162,91 DDD/100 patient-days. Tiga antibiotik dengan nilai DDD tertinggi adalah Seftriakson 50,5 DDD/100 patient-days, Gentamisin 17,63 DDD/100 patient-days, dan Kotrimoksazol 15,41 DDD/100 patient-days.