FORMULASI SABUN PENCUCI FORMALIN DARI EKSTRAK KULIT BAWANG PUTIH (Allium sativum L.)

Penyalahgunaan formalin sebagai bahan tambahan pangan masih terjadi hingga saat ini. Bahaya yang ditimbulkan dari mengkonsumsi makanan berformalin dapat diatasi dengan menurunkan kadar formalin dalam makanan sebelum dikonsumsi. Penurunan kadar formalin dapat dilakukan dengan memanfaatkan kandungan saponin pada kulit bawang putih. Cairan pencuci formalin terbukti dapat menurunkan kadar formalin pada ikan asin teri. Akan tetapi diperlukan adanya studi lanjut untuk memaksimalkan fungsinya sebagai pereduksi kadar formalin, disamping itu juga perlu dipelajari formulasi yang aman apabila tanpa sengaja tertelan. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya inovasi untuk mengubah bentuk cairan pencuci formalin menjadi sabun pencuci formalin dengan menggunakan bahan-bahan yang aman apabila tertelan. Sabun memiliki sifat surfaktan atau pembersih sehingga akan membantu kerja saponin dalam menurunkan kadar formalin pada makanan
Jenis penelitian menggunakan Deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui formulasi dengan variasi ekstrak kulit bawang putih yang memenuhi parameter evaluasi fisik sabun pencuci formalin. Sabun pencuci formalin dibuat dalam empat formulasi dengan variasi konsentrasi ekstrak kulit bawang putih, yaitu F0 (0%), F1 (0,1%), F2 (0,5%), dan F3 (1%). Ekstraksi kulit bawang putih dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Sabun pencuci formalin dibuat dengan bahan sodium lauryl sarcosinate, natrium chloride, gliserin, edta, dan akuades. Evaluasi fisik yang dilakukan meliputi organoleptis, nilai pH, tinggi busa dan stabilitas busa, serta viskositas.
Formula 2 dengan konsentrasi ekstrak kulit bawang putih 0,5% merupakan formula yang memenuhi syarat sifat fisik sediaan sabun pencuci formalin. Formula 2 memiliki aroma yang tidak terlalu menyengat, warna yang tidak terlalu gelap, pH stabil, viskositas baik, serta tinggi busa dan stabilitas busa memenuhi persyaratan SNI pada masing-masing pengujian.