Rahmawati, Cindy Amelia and Nurhaeni, Farisya and Widiastuti, Rina (2025) PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN PELARUT ETANOL 70% DAN 96% MENGGUNAKAN METODE DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhidrazyl). Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.
Cindy Amelia Rahmawati.png
View (71kB)
Abstract
Radikal bebas adalah suatu molekul yang sangat reaktif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan. Molekul ini akan mencari elektron dan "mencuri" dari molekul lain. Molekul ini sangat beracun, sehingga dapat menyebabkan kematian. Antioksidan merupakan zat yang dibutuhkan tubuh untuk menghambat radikal bebas tersebut. Salah satu buah-buahan yang memiliki aktivitas antioksidan adalah buah pisang kepok. Kulit pisang kepok mempunyai senyawa flavonoid dan fenolik yang berperan sebagai antioksidan. Perbedaan pelarut yang digunakan akan berpengaruh terhadap aktivitas antiradikal yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan aktivitas antioksidan yang dihasilkan dari ekstrak kulit pisang kepok yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% dan 96% dengan metode DPPH dalam menghambat pembentukan radikal bebas.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian posttest only group design. Serbuk simplisia kulit pisang kapok diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan etanol 96%. Dilakukan skrining fitokimia meliputi uji flavonoid, polifenol, dan saponin. Kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan spektrofotometri menggunakan DPPH pada panjang gelombang 516 nm dan 517 nm. Senyawa baku pembanding yang digunakan adalah kuersetin. Hasil nilai IC50 yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode One Way Anova dengan syarat nilai signifikansi <0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan (nilai IC50) ekstrak etanol 70% sebesar 143,55 μg/ml dan ekstrak etanol 96% sebesar 298,57 μg/ml. Nilai IC50 kuersetin yang digunakan sebagai pembanding sebesar 1,173 μg/ml. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang kapok dengan pelarut etanol 70% dan 96% mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan nilai signifikansi pada aktivitas antioksidan antara pelarut etanol 70% dengan etanol 96%. Aktivitas antioksidan yang paling tinggi adalah kulit pisang kepok yang diekstraksi menggunakan etanol 70%.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH426 Genetics |
| Divisions: | Prodi D3 Farmasi |
| Depositing User: | Perpustakaan Poltekkes BSI |
| Date Deposited: | 03 Nov 2025 03:37 |
| Last Modified: | 03 Nov 2025 03:37 |
| URI: | https://repository.poltekkes-bsi.ac.id/id/eprint/344 |

