IDENTIFIKASI KANDUNGAN HIDROKUINON PADA SEDIAAN LOTION PEMUTIH BADAN YANG BEREDAR DI E-COMMERCE DENGAN METODE UJI WARNA DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Kosmetik telah banyak digunakan untuk mempercantik penampilan dan membuat terlihat lebih menarik. Salah satu kosmetik yang sering digunakan dan banyak dijumpai di e-commerce adalah lotion. Produk lotion pemutih badan yang banyak dijual di e-commerce sering kali mengklaim hasil instan dengan harga terjangkau. Namun, beberapa produk diketahui mengandung bahan berbahaya seperti hidrokuinon, yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, hingga risiko kanker. Berdasarkan peraturan BPOM RI, penggunaan hidrokuinon dalam kosmetik di Indonesia telah dilarang, kecuali pada sediaan kuku artifisial dengan konsentrasi maksimal 0,02%. Hidrokuinon masih dapat digunakan dalam sediaan topikal dengan konsentrasi tertentu apabila disertai resep dokter dan berada di bawah pengawasan medis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidak kandungan hidrokuinon pada sedian lotion yang beredar di e-commerce.
Penelitian ini menggunakan metode random sampling terhadap enam sampel lotion pemutih badan yang diperoleh dari platform e-commerce Shopee dan Tokopedia. Identifikasi hidrokuinon dilakukan melalui lima metode pengujian, terdiri dari dua uji warna menggunakan pereaksi FeCl3 dan Benedict, serta tiga uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan variasi fase gerak: kloroform:etil asetat (10:10), aseton:n-heksana (10,4:9,6), dan toluena:asam asetat glasial (10:10). Kriteria inklusi dalam pemilihan sampel mencakup rating penjualan tinggi, harga terjangkau, serta klaim pemutih instan. Pengambilan keputusan terhadap hasil uji ditentukan berdasarkan kriteria sampel dikategorikan positif mengandung hidrokuinon apabila menunjukkan hasil positif minimal pada tiga dari lima metode pengujian, ditandai oleh perubahan warna pada uji warna dan kesesuaian nilai Rf sampel dengan baku standar hidrokuinon pada analisis KLT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel lotion pemutih badan yang diperoleh dari e-commerce tidak mengandung hidrokuinon. Hal ini dibuktikan melalui lima metode pengujian, yaitu uji warna dengan pereaksi FeCl3 dan Benedict serta analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan tiga variasi fase gerak, di mana seluruh sampel memberikan hasil negatif pada ke-5 uji tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keenam sampel yang diuji tidak memenuhi kriteria sebagai produk yang mengandung hidrokuinon.