IDENTIFIKASI KANDUNGAN HIDROKUINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR PADA E-COMMERCE DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)

Saat ini e-commerce memudahkan masyarakat untuk membeli produk kosmetik salah satunya yaitu krim pemutih wajah. Di era modern, menjaga penampilan dianggap hal yang penting bagi perempuan, sehingga produk kosmetik terutama krim pemutih wajah banyak diminati di pasaran. Semakin banyaknya perempuan yang menggunakan krim pemutih wajah menyebabkan beberapa produsen melakukan kecurangan dengan menambahkan zat berbahaya seperti hidrokuinon untuk hasil instan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya kandungan hidrokuinon pada krim pemutih wajah yang dijual pada e-commerce Shopee dan Tokopedia.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan memilih 20 sampel krim pemutih wajah. Identifikasi hidrokuinon dilakukan dengan metode uji pereaksi warna dengan FeCl3, benedict, H2SO4 pekat, fehling, dan kromatografi lapis tipis menggunakan plat silika GF 254 dan fase gerak toluen : asam asetat glasial pekat Merck (50:50). Sampel dikatakan positif apabila nilai Rf sampel dan baku ≤ 0,05 dan dilihat adanya bercak menggunakan sinar UV 254 nm.
Hasil identifikasi dengan uji warna FeCl3 terdapat 15 sampel yang positif hidrokuinon yaitu pada kode sampel S1, S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S13, S14, S15, S16, dan S17. Satu sampel positif pada pereaksi warna benedict dengan kode sampel S2, 20 sampel negatif terhadap H2SO4 pekat, dan 1 sampel positif pada uji warna fehling yaitu pada kode sampel S2. Hasil kromatografi lapis tipis, terdapat 1 sampel krim pemutih wajah yang positif mengandung hidrokuinon dengan kode sampel S2. Nilai Rf baku adalah 0,676 dan Rf sampel 0,659, sehingga selisih antara nilai Rf sampel dan baku yaitu 0,017. Hasil identifikasi dari 20 sampel yang diuji menggunakan uji pereaksi warna dan kromatografi lapis tipis dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 sampel atau 5% yang positif mengandung hidrokuinon yaitu pada kode sampel S2.