PENGGUNAAN OBAT BAHAN ALAM PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2025

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) sebagai salah satu system pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif dengan tujuan untuk memelihara kesehatan khususnya pada pasien penderita penyakit kronis sehingga dapat terbentuk kualitas hidup yang baik dengan biaya pelayanan kesehatan yang terjangkau. Penderita hipertensi dan diabetes menggunakan obat bahan alam karena obat bahan alam khasiatnya dipercaya secara turun-temurun, kandungan pada obat bahan alam aman, halal, dan harganya murah. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran penggunaan obat bahan alam pada pasien prolanis dan mengetahui potensi interaksi obat bahan alam dengan obat sintetis pada pasien Prolanis di Puskesmas Tegalrejo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Sampel yang digunakan yaitu pasien prolanis aktif yang menggunakan obat bahan alam dengan pengambilan sampling dengan menggunakan Teknik purposive sampling sebanyak 50 responden. Pengambilan data dengan ceklis kuisioner dengan mengumpulkan data-data sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Lalu data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis menggunakan Microsoft Excel untuk mendapatkan persentase data.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kunyit (23,29%) merupakan obat bahan alam yang paling banyak digunakan responden untuk mengatasi hipertensi dan Brotowali (9.59 %) digunakan responden untuk mengobati diabetes melitus. Sebagian besar responden (46,67%) mendapatkan obat bahan alam dari tukang jamu. Bentuk sediaan obat bahan alam yang paling banyak digunakan adalah cairan obat dalam (84,78%). Teman atau kerabat (55,56%) menjadi sumber utama informasi mengenai penggunaan obat bahan alam. Sebanyak (71,11)% responden tetap melanjutkan penggunaan obat bahan alam. Sebagian besar responden (77,77%) merasakan khasiat dari penggunaan obat bahan alam. Potensi interaksi yang terjadi yaitu jahe dengan metformin, kunyit dengan amlodipin, kayu manis dengan simvastatin dan sambiloto dengan metformin.