Hidayati, Lily Nur and Irianto, I.D.K. and Rosyidah, Rudina Azimata (2025) AKTIVITAS ANTIBAKTERI KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) BERDASARKAN VARIASI PELARUT TERHADAP Propionibacterium acnes ATCC 6919. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.
Lily Nur Hidayati.png
View (132kB)
Abstract
Jerawat atau acne vulgaris merupakan penyakit peradangan kelenjar pilosebasea yang disebabkan oleh peradangan, penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori, dan produksi minyak berlebih yang disebabkan oleh P. acnes. Menurut penelitian Pariury, et al. (2021), kasus jerawat di Indonesia sebesar 80%—85% pada remaja. Salah satu tanaman yang bersifat antibakteri yaitu kulit bawang merah (Allium cepa L.) yang seringkali dibuang dan tidak dimanfaatkan sehingga berakhir menjadi limbah yang dapat mencemari lingkungan. Kandungan kulit bawang merah yang bersifat antibakteri yaitu flavonoid, polifenol, saponin, terpenoid dan alkaloid. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri variasi pelarut ekstrak kulit bawang merah terhadap bakteri P. acnes dengan melihat hasil zona hambat terbesar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimental dengan desain penelitian Posttest Only Control Grup Design. Ekstraksi kulit bawang merah dilakukan dengan metode maserasi dan dekokta. Variasi pelarut pada ekstraksi kulit bawang merah yaitu etanol 50%, etanol 96%, air, dan propilen glikol yang akan diuji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan metode difusi cakram. Data aktivitas antibakteri dianalisis secara statistik dengan uji Shapiro Wilk dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan uji Man-Whitney untuk mengetahui hubungan antara perlakuan.
Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak kulit bawang merah berdasarkan variasi pelarut terhadap Propioniobacterium acnes memiliki pengaruh pada zona hambat yang dihasilkan. Ekstrak kulit bawang merah dengan pelarut etanol 50%, etanol 96%, air, dan propilen glikol memiliki zona hambat berturut-turut (mm) 3,56; 7,35; 1,01; dan 3,05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pelarut etanol 50% dan air memiliki aktivitas antibakteri yang berbeda signifikan (p<0,05) terhadap control positif sedangkan pelarut etanol 96% dan propilen glikol memiliki aktivitas antibakteri yang tidak berbeda signifikan (p>0,05) terhadap kontrol positif (klindamisin).
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | Q Science > QR Microbiology > QR355 Virology |
| Divisions: | Prodi D3 Farmasi |
| Depositing User: | Perpustakaan Poltekkes BSI |
| Date Deposited: | 30 Oct 2025 04:42 |
| Last Modified: | 30 Oct 2025 04:42 |
| URI: | https://repository.poltekkes-bsi.ac.id/id/eprint/325 |

