Pribaweni, Anandika Dwi and Trilestari, Trilestari and Wijayanti, Agustin (2025) FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN CLAY MASK EKSTRAK KULIT ARI BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN VARIASI BENTONIT DAN KAOLIN. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.
Anandika Dwi Pribaweni.png
View (128kB)
Abstract
Kulit ari biji kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu limbah industri yang dihasilkan pada proses pengolahan coklat. Aktivitas antioksidan ekstrak kulit ari biji kakao dengan pelarut etanol 95% diperoleh nilai IC50 49,89 ppm yang termasuk dalam katagori sangat kuat. Ekstrak kulit ari biji kakao diformulasikan menjadi clay mask. Masker clay mask merupakan masker wajah berbahan dasar bentonit dan kaolin yang mampu mengangkat kotoran dan komedo hingga kepori-pori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula terbaik dan perbedaan sifat fisik sediaan clay mask dengan adanya variasi kosentrasi bentonit dan kaolin.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental. Pada penelitian ini kulit ari biji kakao diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 95%. Ekstrak kulit ari biji kakao dibuat menjadi sediaan clay mask dengan variasi bentonit dan kaolin F1 (5:15%), F2 (3:25%), dan F3 (1:35%). Uji sifat fisik yang dilakukan untuk mengetahui formula terbaik sediaan clay mask meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, waktu mengering, dan kesukaan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan SPSS. Sifat fisik formula clay mask ekstrak kulit ari biji kakao diperoleh hasil yang memenuhi syarat untuk semua formula.
Hasil uji kesukaan formula 2 merupakan formula paling banyak disukai dari segi bau 3,37% dan warna yaitu 3,73% responden. Formula 3 paling banyak disukai dari segi tekstur yaitu 4,10%. Hasil formula 3 dengan perbandingan (1:35%) merupakan formula terbaik ditinjau dari semua sifat fisiknya. Uji organoleptis F3 memiliki warna mocca dengan bau coklat dan tekstur kental, memiliki pH 6, tekstur yang homogen. Uji daya sebar memiliki rata rata 4,62cm, uji daya lekat dengan rata rata 5,47 detik, dan uji waktu kering dengan rata rata 15,17 menit. Pada formula 3 uji daya lekat lebih tinggi dan uji waktu kering lebih cepat. Perbedaan sifat fisik sediaan terlihat pada uji daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture |
| Divisions: | Prodi D3 Farmasi |
| Depositing User: | Perpustakaan Poltekkes BSI |
| Date Deposited: | 28 Oct 2025 07:11 |
| Last Modified: | 28 Oct 2025 07:11 |
| URI: | https://repository.poltekkes-bsi.ac.id/id/eprint/307 |

