AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBELUM DAN SESUDAH FERMENTASI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATTC 25923

Solihah, Alifatun Maratus and Irianto, I.D.K. and Rahmatullah, Widia (2025) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBELUM DAN SESUDAH FERMENTASI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATTC 25923. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.

[thumbnail of Alifatun Maratus Solihah.png] Image
Alifatun Maratus Solihah.png

View (133kB)

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan bibit penyakit yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan meningitis (radang salput otak), bisul, jerawat, dan penyakit lebih berbahaya. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) mengandung senyawa Lumbricin-1 dan alkaloid yang memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui diameter zona hambat yang terbentuk dari ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) terfermentasi bakteri Staphylococcus aureus.
Jenis penelitian ini adalah True experimental dengan desain posttest only control group desain. Ekstrak cacing tanah dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode cakram. Data yang didapat dari aktivitas antibakteri dianalisa menggunakan software SPSS dengan taraf kepercayaan 95% dan nilai α = 0,05, uji statistik menggunakan Shapiro wilk. Apabila hasil uji statistik berdistribusi normal dilakukan uji One Way Anova dan jika hasil data tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji Kruskal Wallis dan uji Man whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) memiliki pengaruh terhadap aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus. Diameter zona hambat yang terbentuk dari ekstrak cacing tanah (1%) sebesar 3,50 mm, ekstrak cacing tanah (10%) sebesar 4,39 mm, ekstrak cacing tanah terfermentasi (1%) sebesar 5,15 mm, dan ekstrak cacing tanah terfermentasi (10%) sebesar 7,74 mm. Diameter rerata zona hambat tertinggi yaitu pada ekstrak cacing tanah terfermentasi (10%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak sebelum fermentasi 1%, sebelum fermentasi 10%, dan sesudah fermentasi 1% memiliki aktivitas antibakteri yang tidak berbeda signifikan atau setara nilai p=0,05 terhadap kontrol positif sedangkan ekstrak sesudah fermentasi 10% memiliki aktivitas antibakteri yang tidak berbeda signifikan nilai p>0,05 terhadap control positif (klindamisin).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QR Microbiology > QR355 Virology
Divisions: Prodi D3 Farmasi
Depositing User: Perpustakaan Poltekkes BSI
Date Deposited: 28 Oct 2025 03:41
Last Modified: 28 Oct 2025 03:41
URI: https://repository.poltekkes-bsi.ac.id/id/eprint/303

-

View Item
View Item