EVALUASI PENGADAAN OBAT DI GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2024

Pengadaan obat adalah serangkaian kegiatan untuk menyediakan obat, mulai dari perencanaan kebutuhan, pemilihan penyedia, pengadaan, penerimaan, hingga distribusi ke fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil survey pendahuluan menunjukkan adanya berbagai permasalahan, seperti keterlambatan distribusi, ketidaksesuaian jenis dan jumlah obat, serta adanya persediaan kedaluwarsa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prosentase pencapaian realisasi pengadaan obat berdasarkan perencanaan tahun 2024.
Penelitian ini, mengunakan metode kualitatif yang disajikan secara deskriptif retrospektif. Dengan mengumpulkan data secara retrospektif yang dilakukan secara total sampling pada kertas kerja pengadaan barang dan jasa yang bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang proses pengadaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh orang yang terlibat langsung dalam proses pengadaan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 64 kontrak pengadaan obat, sebanyak 61 kontrak (98,12%) telah berhasil direalisasikan sesuai rencana, mencakup 129 dari 131 item obat yang direncanakan. Sementara itu, 3 item obat (1,88%) tidak dapat direalisasikan karena kendala administratif, seperti perbedaan harga satuan antara faktur dan surat pesanan e-catalogue, ketidaksesuaian spesifikasi produk, dan kekosongan bahan baku dari pihak penyedia.