ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI SEBAGAI PENANDA KESANTUNAN BERBAHASA PETUGAS PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU GUNUNGKIDUL

Komunikasi efektif merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Guna menciptakan komunikasi yang efektif antara petugas pendaftaran rawat jalan dengan pasien dan keluarga, kesantunan dalam berbahasa menjadi sangat penting, yang dapat tercermin melalui penggunaan pilihan kata atau diksi. Studi pendahuluan di Rumah Sakit Panti Rahayu Gunungkidul menunjukkan adanya keluhan terkait kurang santunnya komunikasi lisan petugas pendaftaran rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan diksi sebagai penanda kesantunan berbahasa petugas pendaftaran rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rahayu Gunungkidul.
Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah pasien atau keluarga pasien yang mendapatkan layanan pendaftaran rawat jalan, serta petugas rekam medis di bagian pendaftaran rawat jalan. Objek penelitian ini adalah penggunaan diksi petugas pendaftaran rawat Jalan yang dianggap dapat memunculkan penanda kesantunan berbahasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun petugas pendaftaran telah memahami pentingnya komunikasi efektif, masih terdapat beberapa indikasi ketidaksantunan dalam penggunaan diksi yang dapat mempengaruhi pengalaman pasien. Ditemukan bahwa penggunaan diksi yang sopan, seperti ungkapan sapaan dan empati, berkontribusi positif terhadap kepuasan pasien. Di sisi lain, penggunaan istilah-istilah medis dalam percakapan dapat menyebabkan kebingungan bagi pasien. Selain itu, ketidaktepatan penggunaan kata tingkatan dalam bahasa Jawa dapat memicu ketidaksantunan dalam berbahasa. Upaya-upaya seperti pelatihan service excellent, komunikasi efektif, himbauan cepat, dan penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) telah menunjukkan potensi positif dalam meningkatkan kesantunan berbahasa petugas pendaftaran. Meskipun demikian, efektivitas upaya ini memerlukan evaluasi dan peningkatan berkelanjutan guna mencapai hasil yang maksimal dan konsisten. Penelitian ini diharapkan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesantunan dalam berkomunikasi di lingkungan rumah sakit, serta memperkaya literatur komunikasi kesehatan.