IDENTIFIKASI KESESUAIAN VARIABEL DAN META DATA PADA REKAM MEDIS ELEKTRONIK RAWAT JALAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

Penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di Puskesmas Umbulharjo I sejak April 2023 melalui sistem SIMPUS merupakan bagian dari transformasi digital dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan primer. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kelengkapan data rekam medis dalam mendukung proses pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan. Namun demikian, sistem yang digunakan belum sepenuhnya mengacu pedoman pada standar variabel dan metadata yang telah ditetapkan dalam KMK.HK.01.07/MENKES/1423/2022. Ketidaksesuaian antara elemen data yang digunakan dengan pedoman tersebut dapat menghambat pemanfaatan data secara optimal dalam perencanaan, evaluasi, dan pengambilan keputusan layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian variabel dan metadata RME rawat jalan di Puskesmas Umbulharjo I, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian, serta merekomendasikan solusi untuk mengatasi faktor-faktor ketidaksesuaian variabel dan meta data.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan studi kasus secara cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi non-partisipan terhadap sistem SIMPUS, wawancara semi-terstruktur dengan petugas terkait, serta studi dokumentasi terhadap dokumen rekam medis dan pedoman teknis. Pendekatan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam terhadap implementasi RME, serta tantangan dan hambatan yang muncul dalam prosesnya.
Hasil penelitian menunjukkan variasi tingkat kesesuaian pada elemen RME: lembar identitas (26,47%), cara pembayaran (100%), general consent (0%), asesmen awal anamnesis (25,00%), pemeriksaan fisik (2,94%), aspek psikologis sosial spiritual (66,67%), riwayat penggunaan obat (100%), pemeriksaan penunjang (19,44%), dan terapi (51,62%). Faktor penyebab ketidaksesuaian meliputi keterbatasan pengetahuan (man), keterbatasan SIMPUS (machine), SOP RME yang belum sesuai (methods), formulir belum mencakup semua elemen data (material), dan kurangnya evaluasi berkala (measurenment). Solusi yang diusulkan meliputi sosialisasi dan pelatihan, melakukan revisi SOP RME, melakukan review dan redesign formulir dan melakukan evaluasi rutin terhadap kelengkapan eleme data sesuai dengan pedoman Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/menkes/1423/2022.