ANALISIS BATASAN HAK AKSES PETUGAS REKAM MEDIS DALAM PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Perkembangan teknologi informasi di bidang kesehatan memunculkan tantangan baru dalam menjaga kerahasiaan data pasien. Pembatasan hak akses dalam SIMRS di RSUD Dr. Soedirman Kebumen belum diterapkan secara spesifik, sehingga beberapa petugas masih memiliki akses di luar tanggung jawabnya. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis batasan hak akses petugas rekam medis dalam penerapan rekam medis elektronik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Waktu peneilitian dilakukan pada 16 November 2024 – 28 Februari 2025 di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Populasi Subjek yaitu 17 orang terdiri dari 9 petugas pendaftaran, 7 petugas rekam medis dan kepala instalasi rekam medis, dan 1 petugas IT dan populasi objek yaitu rekam medis elektronik. Sampel subjek yaitu 16 orang terdiri dari 9 petugas pendaftaran, 6 petugas rekam medis, dan 1 petugas IT dan sampel objek yaitu rekam medis elektronik. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembatasan hak akses petugas rekam medis di RSUD Dr. Soedirman Kebumen belum diterapkan secara optimal karena masih belum adanya regulasi tertulis, meskipun secara umum hak akses telah disesuaikan dengan jobdesk masing-masing petugas. Sistem keamanan RME yang digunakan hanya mengandalkan jaringan lokal dan login berbasis username-password, serta sebagian besar password masih default, sehingga menimbulkan potensi risiko keamanan data. Faktor utama yang menyebabkan belum optimalnya pembatasan hak akses meliputi aspek manusia (SDM tidak berlatar belakang rekam medis), metode (belum adanya SPO dan regulasi), dan mesin (terbatasnya fitur pengaturan akses di SIMRS), sementara faktor sarana dan biaya tidak menjadi penghambat.