PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2024

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama, baik di dunia maupun Indonesia. Berdasarkan data Kesehatan jumlah kasus tuberkulosis di wilayah Bantul tahun 2020 sebanyak 709 kasus, tahun 2021 mengalami penurunan sebanyak 684 kasus, tahun 2022 sebanyak 1504 kasus, di tahun 2023 mengalami kenaikan sebanyak 1521 dan di tahun 2024 sebanyak 1125 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemetaan persebaran kasus tuberkulosis di Kabupaten Bantul, mengetahui dan membuat grafik jumlah penderita tuberkulosis berdasarkan jenis kelamin dan umur, dan mengetahui tentang treandline penyakit tuberkulosis yang ada di Kabupaten Bantul.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Petugas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menluar (P2PM) penyakit TB Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan programmer pemegang pelaporan penyakit TB di Puskesmas Sewon I dan Sewon II. Objek penelitian ini adalah data kasus penyakit TB di Wilayah Kabupaten Bantul. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian pemetaan persebaran kasus tuberkulosis di Kabupaten Bantul sebanyak 1125 kasus dan di Wilayah Kapanewon Sewon sebanyak 169 kasus. Kasus tuberkulosis berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki sebanyak 103 kasus (60,95%). Untuk kasus berdasarkan kelompok usia >44 tahun menempati kasus tertinggi sebanyak 57 kasus. Faktor penyebab tingginya penyakit tuberkulosis adalah faktor curah hujan, kepadatan penduduk. Kasus tuberkulosis lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan.