ANALISIS KETEPATAN KODE DIAGNOSA BERDASARKAN ICD-10 PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS NGAMPILAN

Kodefikasi atau pengkodean dalam rekam medis elektronik merupakan
salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk memberikan kode
dengan huruf atau dengan angka ataupun kombinasi huruf dan angka yang
mewakili komponen data. Berdasarkan hasil studi pendahuluan masih terdapat
ketidaktepatan kode diagnosa sebanyak 2 (20%) berdasarkan ICD-10 dari 10
sampel rekam medis elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pelaksanaan pengkodean diagosa pasien rawat jalan, menghitung persentase
ketepatan kode diagnosa pasien rawat jalan di Puskesmas Ngampilan, dan
menganalisis faktor ketidaktepatan kode diagnosa dengan menggunakan metode
fishbone.
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, rancangan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi
subjek dalam penelitian ini 1 koordinator dokter umum, 1 koordiantor bidan, 1
koordinator dokter gigi, dan 1 kepala rekam medis sebagai triangulasi sumber.
Populasi objek terdiri dari 96 rekam medis elektronik pasien rawat jalan di
Puskesmas Ngampilan. Penelitian ini menggunakan simple random sampling.
Pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketepatan kode diagnosa
sebesar 54,17% dan persentase ketidaktepatan kode diagnosa sebesar 45,83%.
Faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan kode diagnosa yaitu berasal dari faktor
Man yaitu pengkode tidak memiliki komptensi perekam medis dan belum pernah
mengikuti pelatihan. Materials yaitu petugas tidak menggunakan ICD-10 dengan
optimal karena mengandalkan catatan kode diagnosa. Methode yaitu SOP tidak
terdapat di masing-masing poli.